Wisata Kuliner Jajanan Info Kuliner Bandung Lengkap Ceritaperut
Ramen Nagi - Jl. Boulevard Raya Blok DF-6 Kelapa Gading, Jakarta Utara
@Ramen_Nagi_Jkt
Warung mie Jepang (demikian saya sebut kedai ramen) ini adalah cabang pertama di Indonesia, Jakarta tepatnya. Selain di Tokyo, warung ramen ini juga buka cabang di Hongkong. Tahu dari mana? Well, di leaflet-nya (yang berfungsi sebagai daftar menu saat soft opening), ada foto mas Nunu (Keanu Reeves) yang sedang menikmati semangkuk besar Ramen Nagi itu di Hongkong.
hebohhhhhhh ga mungkin ga nemu deh :)
Dari jauh, dari luar, warung ramen ini terlihat sangat stand out (alias mentereng banget). Warna merah plus lampion raksasa dengan tulisan RAMEN besar-besar pasti terlihat jelas dari kejauhan oleh siapapun yang melintas di jalan Kelapa Gading (lihat foto). Letaknya? Dari arah Jalan Pulomas (kalau melaju dari arah Rawamangun ke arah Kelapa Gading) melewati perempatan besar Pulomas lurus ke arah boulevard Kelapa Gading posisi Ramen Nagi ada di sebelah kanan jalan, tepat disebelah resto Rawon Nguling.
ada asli orang Jepun nya lho :)
Begitu masuk, tepat sesuai perkiraan di jam-jam makan siang/makan malam ada yang menunggu untuk masuk (waiting list). Kalau datang berdua saja, atau sendiri, saat warung ramen ini sedang waiting list lebih mudah masuk. Jangan kagok kalau harus semeja bersebelahan-berhadapan dengan penikmat ramen lainnya. It's ok, I think. Jadinya bisa ngobrol dengan sesama penikmat ramen, jadi suatu hal yang jarang dilakukan jika makan di resto lainnya.
Begitu masuk, kita akan disambut para waitress yang langsung menyambut dengan ucapan selamat datang (irahasemase!!) mengarahkan kita ke tempat duduk yang kosong (sekali lagi, bisa berbagi tempat duduk). Tempat duduknya berupa meja panjang, dengan kursi panjang. Interiornya berhias kaca warna-warni, dengan bambu-bambu dibagian atap.
setiap menyajikan mereka menyebut "Sehat!" dalam bahasa Jepang
Begitu masuk warung, sebelah kiri bisa kita lihat dapur dari warung ini.
Ramen-ramen yang dijual disajikan langsung oleh orang Jepang asli (difoto tampak yang memakai kaos biru muda bertuliskan BUTAO!), dimana setiap meniriskan mie ramennya, sang chef dan juga seluruh crew warung ramen ini meneriakkan kata yang sama. Seru! Pernah satu meja dengan orang Jepang asli, dan saya menanyakan apa arti kata yang berulangkali diteriakkan itu. Menurutnya, artinya : SEHAT!!!
Order time...
Black King Ramen-Kuroo Ramen!!! yihaa :)
Saya datang ke warung ramen ini dua kali, pada saat datang pertama dengan istri saya. Saat itu, saya pesan Black King Ramen-Kuroo Ramen (ramen dengan rasa gurih dengan aroma khas bawang putih dengan saus berwarna hitam), dan istri saya pesan Red King Ramen-Akaoo Ramen (ramen dengan kuah kental berwarna merah dengan rasa pedas). Satu sendok pertama dari Kuroo Ramen ini, saya sudah bisa merasakan kalau rasanya istimewa! Tampilannya ramen dengan porsi besar ini sungguh menggoda, irisan tebal daging babi (yakibuta), jamur kuping, dan irisan daun bawang, dengan mie yang katanya home made mulai perlahan masuk ke mulut dan perut saya... Enak!
segerr banget lihat kuahnya Red King Ramen -Akaoo Ramen
Saya juga mencoba ramen yang dipesan istri saya, Akaoo Ramen dengan rasa pedas yang juga enak! Surprisingly enak! Tidak terlalu pedas, sehingga kami berdua menambahkan bubuk cabai yang lumayan banyak untuk mendapatkan titik kepedasan yang kami inginkan.
Ramen-ramen yang disajikan di Ramen Nagi ini masih 'polos' Belum ada topping tambahan apapun. Akhirnya, saya menambah 1 porsi-butir telur setengah matang (tamago) yang meurut saya pas tingkat kematangannya... Kuning telur yang masih seperempat matang, dan putih telurnya yang setengah matang menghasilkan sensasi gurih di mulut. Sayang sekali, topping lain yang jadi favorit saya, Menma (rebung-bambu muda yang difermentasikan) belum tersedia. Topping lain yang tersedia hanya nori (lembaran rumput laut).
Harga semangkuk ramen di Ramen Nagi ini berkisar di Rp 48.000,- dengan pilihan topping mulai Rp 8.000,- dengan free ocha (teh hijau) dingin atau panas dengan opsi free refill. Gratis, dan free refill. Mungkin selera saya saja ya, tapi kalau makan ramen dengan minuman selain ocha berasa kurang pas di lidah.
Selain Akaoo dan Kuroo Ramen, masih ada pilihan ramen lainnya (Butao - ramen dengan rasa original ; Midorio - ramen dengan topping khusus keju parmesan ; Kosyoo - ramen dengan rasa gurih-asin ; Genkio - ramen dengan kuah kari kental-spicy). Ramen bisa juga disajikan dengan topping halal (daging ayam-ikan), demikian juga dengan kaldunya. Tidak melulu kaldu babi (tonkotsu), juga ada kaldu ayam dan kaldu ikan.
Kesempatan kedua, saya datang saat makan siang. Waiting list lagi. Karena datang sendirian, otomatis langsung masuk karena tempat buat 1 orang pasti ada, namun bergabung ramai-ramai satu meja dengan penikmat ramen lainnya.
Buta Kosyoo Ramen.. ga lupa tambahan toping telur yang "pas" sekali ga matang ga encer :)
Kali ini saya pesan Buta Kosyoo Ramen, ramen dengan rasa gurih dengan kuah kental (lihat foto). Yakibuta (sliced pork) yang disajikan sebagai topping-nya tebal, dengan jamur kuping hitam, dan taburan daun bawang melimpah. Di bagian tengah meja, seperti biasanya ada bumbu-bumbu pelengkap yang bisa ditambahkan untuk menciptakan rasa ramen yang custmized, sesuai selera kita. Bubuk cabai, cuka pedas, wijen, lada hitam, kecap asin, dan saus pedas.
Kali ini, selain tambah topping tamago (telur setengah matang), saya coba nambah 1 porsi mie ramen (mie-nya saja). Ini gara-gara saat pertama makan, kebetulan duduk bersama 2 orang Jepang asli, saya melihat mereka menambah extra topping komplit (tamago-menma-nori-dll) dan 1 porsi mie untuk masing-masing. Dan ukuran badan kedua orang Jepang tersebut tergolong kecil. Kesimpulannya, saya test kapasitas perut... Hasilnya? Kekenyangan :)
Kebiasaan makan orang Jepang buat kita tergolong unik, mereka memakan (mungkin lebih tepat menghisap-menyedot-menghirup) mie mereka dengan mantap, dengan suara yang cukup keras. Setahu saya, ini adalah bentuk rasa hormat buat sang 'tuan rumah' yang menyediakan mie selezat itu. Mereka cepat-cepat menghabiskan mie-nya segera setelah sampai di meja, dengan hanya sedikit menyeruput kuah gurihnya. Lalu 1 porsi mie extra dimasukkan ke kuah kaldu yang masih panas-hangat itu, dan makan ramen dengan suara hirupan keras itu berlanjut sampai habis... Top!
Overall, saya puas makan di Ramen Nagi ini (and coming back for more, for sure). Soal harga, tidak beda jauh dengan warung mie Jepang lainnya, baik yang ada di sepanjang Boulevard Kelapa Gading maupun yang ada di tempat lain. Oh ya, di sepanjang boulevard Kelapa Gading ada 3 warung ramen yang enak-enak. Kyodai Ramen, Ramen Hakata Ikousha, dan Ramen Nagi. Semunaya enak! IMHO, racikan ramen di ketiga warung ramen tersebut lebih enak dibandingkan ramen merek Sanpachi 38 yang mungkin duluan ada. IMHO lho ya....
Pecinta ramen? wajib baca liputan berikut ini :
No comments:
Post a Comment