Buat kalian yang ngerasa rakus dan doyaaaannnnn banget ngemil kayak si Momo, wajib nonton video di atas yah :D :D
Glycemic Index (GI)
Sering denger yang namanya Indeks glikemik (glycemic index/GI)?
Penjelasannya GI adalah ukuran kecepatan makanan diserap menjadi gula darah.
Semakin tinggi indeks glikemik suatu makanan, semakin cepat dampaknya terhadap kenaikan gula darah. Glukosa murni memiliki indeks glikemik 100, dan semua makanan lain diukur relatif terhadapnya. Indeks glikemik di atas 70 termasuk tinggi, antara 56 s.d. 69 sedang, dan 55 ke bawah rendah.
Makanan yang sedikit atau tidak mengandung karbohidrat, seperti daging, keju, dan gajih memiliki indeks glisemik mendekati nol. Semakin sedikit makanan mengandung pati dan gula yang mudah dicerna, semakin kecil indeks glikemiknya. Makanan berserat, meskipun mengandung karbohidrat, membutuhkan waktu untuk melewati sistem pencernaan, sehingga cenderung memiliki GI rendah. Serat juga membantu memperlambat masuknya gula ke dalam aliran darah kita :)
Kalau kalian mau mulai menghitung2 kira-kira makanan mana yang GI nya tinggi atau rendah bisa liat tabel di bawah ini :
Manfaat Indeks Glikemik
Jika gula darah kita rendah dan terus menurun selama berolahraga atau setelah berpuasa, pasti kita akan merasa pusing, berkeringat dingin, mudah marah dan gejala kekurangan gula darah (hipoglikemi) lainnya. Untuk mengatasinya, kita perlu memakan makanan ber-indeks glikemik tinggi yang meningkatkan gula darah kita dengan cepat. Itulah mengapa kita dianjurkan memulai buka puasa dengan makanan dan minuman manis.
Di sisi lain, jika kalian memiliki diabetes, kolesterol tinggi, dan kegemukan, kalian perlu membatasi makanan ber-indeks tinggi. Jadi kalau kalian makan makanan dengan GI rendah seperti SoyJoy, ini dia beberapa manfaatnya :
- Mencegah dan mengelola diabetes.
- Dibuktikan dalam American Journal of Clinical Nutrition bahwa makanan dengan GI tinggi meningkatkan risiko terkena diabetes. Penelitian ini juga menyarankan penderita diabetes untuk menerapkan diet rendah GI.
- Mencegah kanker.
- Artikel lain dalam jurnal yang sama menyebutkan adanya korelasi antara makanan tinggi GI dengan kenaikan risiko kanker kolorektal, kanker payudara dan mungkin juga kanker ovarium dan prostat. Dr Atkins dalam New Diet Revolution menyebut hubungan antara kanker dengan GI yang didasari oleh fakta bahwa sel kanker “mendapatkan makanan dari gula.” Buku itu juga menyebutkan bahwa penderita kanker payudara lebih mungkin untuk selamat dan kurang mengalami kekambuhan jika tingkat insulin tubuh mereka lebih rendah.
- Penyakit jantung.
- Risiko penyakit jantung meningkat sejalan dengan total kolesterol tubuh kita. American Journal of Clinical Nutrition juga melaporkan bahwa diet rendah GI mengurangi kolesterol jahat dan trigliserida dalam waktu satu bulan. Diet tersebut sekaligus mengurangi risiko infark miokard fatal
- Menurunkan obesitas.
- Makanan dengan GI rendah menciptakan rasa kenyang yang lebih besar dan bertahan lebih lama :) Karena rasa lapar baru muncul lagi beberapa jam kemudian, kita menjadi lebih sedikit mengonsumsi makanan. Dalam suatu penelitian, anak-anak obesitas yang mengonsumsi makanan dengan GI rendah, sekitar 4 bulan dilaporkan mengalami penurunan berat badan secara signifikan. Namun, karena makanan dengan GI rendah juga kaya serat makanan, terkadang sulit untuk membedakan apakah penurunan berat badan karena faktor GI atau serat makanan.
So... jika kalian mulai peduli dengan kesehatan mulai liat2 dan ngitung2 yah kadar GI dari makanan yang kita konsumsi seperti apa :D
Sumber www.majalahkesehatan.com dan berbagai sumber lain
No comments:
Post a Comment