Pages

Monday 20 June 2011

Di balik keunikan Gule Kepala Ikan Mas Agus yang terkenal itu!

Wahhh seneng bangett :) ada sahabat Ceritaperut yang mau berbagi pengalaman kulinernya.. pas dia cerita soal tempat makan ini menggebu-gebu bangettttt... jadi pengen tau juga nih gimana serunya.. berikut adalah liputan sahabat kita @haryoprast :)


Warung (saya sebut warung, karena jual nasi --> sama halnya dengan McD, dan sejenisnya) Gule Kepala Ikan Mas Agus pertama saya kunjungi sekitar bulan lalu. Di daerah Jatiwaringin. letaknya ada di sebelah Bebek Goreng H. Slamet (yang terkenal dan ada dimana-mana). Saat ini, Gule Kepala Ikan Mas Agus hanya ada di 3 tempat. Jatiwaringin-Jaktim, Margonda Depok, Hasibuan-Bekasi.


Saat itu, datang bersama rekan, yang rencananya mau makan bebek. Namun setelah melihat papan nama "Gule Kepala Ikan Mas Agus-Pelopor Gule Kepala Ikan Utuh" saya langsung tertarik. Setelah teman (@bilyantariksa) setuju untuk berubah haluan, masuklah kami ke warung tersebut.

Segera saya duduk, dan melihat menu yang cukup unik dan menggoda. Harga 1 porsi ikan kakap, kuah gulai Rp 13.000,- sedangkan kuah tom yam (my favorite) Rp 15.000,-. Lumayan terjangkau (murah) dibanding dengan ukuran ikan yang besar. Ada juga menu yang lain, yaitu Dagu Penyet.



Dagu? Maksudnya? Ternyata itu adalah bagian perut ikan yang digoreng agak kering dan dipenyet diatas sambal terasi plus lalapan. Harganya? Rp 11.000,- saja :) 

Kuah tom yam jadi favorit saya. Pedas-gurih-segar :) 

Namun yang menarik kemudian adalah bagian atas ikan (samping) sudah tidak ada (lihat foto yah). Pertanyaannya, kemana daging tersebut?



Ternyata ikan-ikan tersebut adalah 'side effect' dari industri fillet ikan kakap khusus ekspor. Disinilah saya lihat kejelian Mas Agus dalam mengolah kembali 'side effect' dari industri fillet ikan kakap tersebut. Sisa daging yang ada di kepala-duri-sirip-dan daging di bagian perut (yang berlemak enak) itulah yang dijual. Seni dalam mengambil daging yang tersisa tersebut menjadi daya tarik warung ini.

Daging yang ada dalam rendaman kuah tom yam tersebutlah yang pada saat dihisap-dimakan menimbulkan suara khas-slurp slurp :) Eia, di kuah ikan tersebut, dibubuhi daun kemangi sehingga menimbulkan aroma harum yang khas.

Penyajian cukup simpel. Ikan besar disajikan dalam piring pipih lonjong beserta kuahnya (bisa dipilih gulai atau tom yam), kemudian diberikan piring plastik khusus untuk duri ikan dan kobokan (mangkuk kecil untuk basuh tangan), lalapan saun singkong, dan sambal. Dan tak lupa nasi putih hangat.


Salah satu USP (arti kata USP dalam bahasa normalnya adalah keunikan atau nilai jual yah! ini bahasa marketing banget nih :D)-nya adalah 'cara makan ikan' tersebut, yang ditulikan dalam papan besar. Mulai dari menyingsingkan lengan baju-bila pakai baju lengan panjang, makan ikan dari ujung ekor-kepala, sampai yang terakhir bayar di kasir... Cukup unik.

Well, @ceritaperut silahkan kapan-kapan mencoba. Saya suka ikan, dan menemukan joyfulness didalam menikmati hidangan di warung Mas Agus ini :) 

Regards,
@haryoprast

Waaaaa kerennn bangetttt :) :) walo saya bukan pecinta ikan jadi ngiler dan sepertinya restorannya full of experience banget yah.. bener2 kreatif super si Mas Agusnya.. trims buat @haryoprast yang udah beneran mau sumbang cerita kulinernya di sini hihihihi :) :) :) karena pasti bermanfaat buat pembaca yang lain, paling nga bikin mereka ngiler ngiler hahahahah :D

No comments:

Post a Comment

Blog Archive

Enak Juga