Udah ga asing lagi yah di Bandung emang terkenal banget dengan yang namanya Surabi! Pertama kenal Surabi sebenernya waktu sering jalan-jalan ke Bandung, yang terkenal adalah Surabi NHI, yaitu penjual surabi yang ada di depan universitas NHI, di jalan setiabudi.
ini adalah surabi yang dibeli di The Kiosk Ciwalk, mmhh :) menggiurkan yah
Tapi ternyata banyak yang jual surabi setelah tinggal di Bandung, sekarang surabi bakar seperti itu juga ada di depan restoran Yoghurt Cisangkuy di jl. Cisangkuy..
Tapi kalo ga mau repot ada juga di The Kiosk, ga tau apakah di semua The Kiosk ada, tapi yang jelas The Kios yang di Ciwalk ada.. karena dulu seringan makan surabi yang pake keju telor, dll makanya kaget juga yang dateng koq surabinya lain :D ini surabi di The Kiosk ternyata surabi aslinya seperti ini, yang pake kejo telor sosis yang udah modern :D
Selain surabi jenis gini favorit juga surabi pakai kinca yang dijual di pasar :D :D
Simak sedikit yuk tentang sejarah dan asal muasal Surabi di Indonesia ini versi goorme.com :
Siapa tak kenal serabi, pancake versi Indonesia ini sudah menjadi idola sejak diciptakan tahun 1923 silam. Tak hanya anak-anak, kakek nenek dan orang dewasa pun menikmati panganan berasa gurih dan legit ini. Berasal dari Kampung Notosuman di Solo, serabi mulanya dibuat dari tepung beras, santan dan gula pasir.
Nama Serabi Notosuman sengaja dipilih agar semua penikmatnya tahu serabi mulanya berasal dari Kampung Notosuman. Dengan penggemar yang semakin banyak, Serabi Notosuman juga beradaptasi menjadi serabi yang lebih modern dengan berbagai modifikasi. Serabi pun mengalami beberapa perubahan seiring berkembangnya jaman.
Pertama, rasanya menjadi beragam, mulai dari keju, strawberi, nangka, pandan, kacang hingga susu. Kedua, serabi tak hanya dapat dimasak menggunakan arang tapi mulai menggunakan kompor gas. Serabi pun bahkan mulai di-franchise-kan.
Nama Serabi Notosuman sengaja dipilih agar semua penikmatnya tahu serabi mulanya berasal dari Kampung Notosuman. Dengan penggemar yang semakin banyak, Serabi Notosuman juga beradaptasi menjadi serabi yang lebih modern dengan berbagai modifikasi. Serabi pun mengalami beberapa perubahan seiring berkembangnya jaman.
Pertama, rasanya menjadi beragam, mulai dari keju, strawberi, nangka, pandan, kacang hingga susu. Kedua, serabi tak hanya dapat dimasak menggunakan arang tapi mulai menggunakan kompor gas. Serabi pun bahkan mulai di-franchise-kan.
Asal Muasal Serabi
Serabi awalnya dibuat dari tepung beras, pandan, vanilla, gula, santan kelapa dan garam tanpa bahan pengawet. Istimewanya, tepung beras ditumbuk secara tadisional agar rasa gurihnya tetap terjaga. Selain dari bahan bakunya, serabi juga memiliki ciri khas dari cara dan proses memasaknya
Serabi dimasak menggunakan semacam cobek kecil yang terbuat dari tanah liat, dan dimasak dengan menggunakan kayu bakar. Cara ini dipilih karena rasa serabi sehingga terasa lebih gurih. Jika dimasak dengan semacam wajan kecil dari alumunium misalnya, rasanya akan berbeda, dan tidak memiliki kekhasan tersendiri.
Serabi dimasak menggunakan semacam cobek kecil yang terbuat dari tanah liat, dan dimasak dengan menggunakan kayu bakar. Cara ini dipilih karena rasa serabi sehingga terasa lebih gurih. Jika dimasak dengan semacam wajan kecil dari alumunium misalnya, rasanya akan berbeda, dan tidak memiliki kekhasan tersendiri.
Serabi dimasak dengan arang akan membuat bagian bawah serabi sedikit gosong dan crispy. Berbeda dengan bila dimasak menggunakan kompor gas yang akan membuat serabi lebih lembek. Tak hanya menjadi pelengkap hidangan dan makanan kecil tapi juga sebagai ikon pariwisata. Banyak turis mancanegara dan lokal yang menyukai makanan asli Jawa Tengah ini. Makanan yang ada hampir seabad ini menjadi budaya yang wajib dilestarikan dan dibudidayakan.
Melestarikan budaya rasanya tak pernah selezat ini.
No comments:
Post a Comment